Pical Sikai, Makanan Legendaris di Kota Bukittinggi sejak 1948
Pical sikai merupakan sajian makanan tradisional Minangkabau yang terdapat di kota Bukittinggi. Pical sikai ini sangat dikenal oleh masyarakat kota Bukittinggi pada umumnya. Kalau dilihat dari namanya pical sikai, pical sendiri merupakan sebuah makanan tradisional Minangkabau yang terdiri atas lontong, sayut-sayuran, serta di taburi dengan kuah kacang. Sedangkan sikai sendiri maknanya ialah nama dari orang yang pertama kali mendagangkan makana tersebut. Di Sumatera Barat sendiri pada umumnya terdapat banyak penjual pical, rata-rata setiap daerah pasti ada orang yang menjual pical. Namun, pical sikai ini tentunya memiliki rasa berbeda dengan yang lain sebab menggunakan olahan dan racikan secara turun-temurun yang sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu.
(satu piring pical sikai)
Pical sikai atau warung pical sikai sendiri sudah ada semenjak tahun 1948. Artinya sudah berjualan semenjak beberapa tahun Indonesia baru merdeka. Kalau dilihat dari kondisi negara kita ketika itu masih dalam bayang-banyang pemerintah Belanda, dimana terdapat beberapa perjanjian yang merugikan Indonesia ditambah dengan adanya pergolakan masyarakat daerah yang tidak suka dengan keberadaan Belanda yang masih di Indonesia. Dengan kondisi tersebut tentunya berimbas kepada ekonomi masyarakat termasuk dengan generasi pertama dari pical sikai ini. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarga ketika itu maka anggota keluarga dari warung pical ini mulai menjual pical di tahun 1948. Awalnya memang tidak ada nama yang diberikan untuk warung ini namun karena orang-orang menyebut sapaan pemilik jajanan makan ini dengan kai maka nama pical sikai melekat sampai sekarang. Saat ini warung pical sikai ini di kelola oleh generasi kedua atau anak pemilik warung pical sikai tersebut.
Saat sekarang ini sudah 72 tahun warung pical sikai ini berdiri namun rasanya tetap tidak berubah yang membuatnya berbeda dengan rasa pical di tempat lainnya. Bisa dikatakan sajian pical sikai ini terdiri atas lontong, jantung pisang, sayur kol, rebung, dan daun ubi batang. Serta yang paling istimewa disini ialah ditambah dengan kerupuk sanjai. Kesemuanya itu tersaji dalam satu piring yang ditaburi kuah kacang yang sedikit kental. Harga untuk satu piring pical sikai ini ialah hanya Rp14.000. Selain menu utama yakninya pical, di warung picak sikai ini juga terdapat kudapan tradisional lainya berupa lamang tapai dan juga lepat pisang yang dihargai tidak lebih dari Rp.10.000. Untuk minumnya terdiri atas kopi dan teh manis dengan harga tidak lebih dari Rp.5.000.
Nah, bagi temen brisik yang penasaran dengan rasa pical sikai melegenda ini dapat segera mencobanya jikalau berkunjung ke Sumatra Barat atau lebih tepat nya ke kota Bukittinggi. Lokasi warung pical sikai ini berlokasi di pusat kota Bukittinggi. Lokasinya dekat dengan panaroma lubang jepang Bukittinggi. Jarak warung nya hanya beberapa meter dari pintu masuk ke kawasan panorama dan lubang jepang Bukittinggi. Lebih tepatnya disebelah masjid al-ikhwan kawasan panorama Bukittinggi. Selain iu, plang nama atau merek warung pical sikai ini berada beberapa meter dari pintu masuk panorama lubang jepang sehingga mudah untuk ditemukan. Selain mempunyai sejarah panjang perjuangan dalam berjualan, terdapat juga hal menarik lainnya dari warung pical sikai ini yakniya warungya masih tetap sederahana. Dilihat dari struktur bangunannya, bangunan warung ini mungkin tidak mengalami perubahan yang segnifikan atau terlihat sangat tradisional. Mungkin dengan mempertahankan bangunan lama atau tradisional inilah yang menjadi daya tarik pengunjung untuk mencicipi pical di warung pical sikai ini.
(warung/kedai pical sikai)
Pengunjung warung pical sikai ini tidak hanya masyarakat lokal saja, bahkan banyak juga datang dari berbagai daerah luar Sumatra Barat dan juga dari pulau jawa yang kebetulan berlibur ke Bukittinggi. Bagi pengunjung yang membawa mobil disarankan untuk parkir di pinggir jalan raya sebab jalan atau gang menuju ke warung pical sikai sangat sempit kalau berselisih. Tidak perlu khawatir sebab dari jalan raya jarak warung hanya 20 meter. Bagi yang menggunakan kendaraan roda dua dapat masuk dan memakirkan kendaraanya disamping warung. Jadi warung pical sikai ini sangat direkomendasikan bagi teman brisik yang ingin mencicipi makan tradisional Minangkabau ketika berkunjung ke kota Bukittinggi, Sumatra Barat.
Tidak ada komentar: