Berkunjung ke pusat kebudayaan Minangkabau, Istano Basa Pagaruyung

Istano Basa Pagaruyung merupakan salah satu ikonnya pariwisata Sumatra Barat. Banyak wisatawan yang datang kesana, baik itu dari dalam negeri maupun turis mancanegara sehingga objek wisata ini tidak pernah sepi pengunjung. Mendengar nama Istano Basa Pagaruyung mungkin tentu agak asing, sebab kebanyakan para wisatawan bahkan masyarakat lokal sendiri menyebut istano tersebut dengan sebutan rumah gadang. Siapa yang tidak tahu dengan rumah gadang dan bentuknya. Rumah adat tradisional Minangkabau ini mempunyai bentuk yang khas dan bahkan gambar atau fotonya sering kita lihat di rumah makan atau restoran padang yang ada di seluruh Indonesia. Rumah gadang ini menjadi salah satu karya budaya Indonesia yang melengkapi kekayaan dan keanekaragaman budaya Indoenesia.


Objek wisata Istano Basa Pagaruyung ini berada di Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar. Dari pusat kota Batusangkar istano tersebut berjarak lebih kurang 5 km. Akses jalan kesana sangat lancar sebab beberapa meter dari istano tersebut terdapat komplek kantor Bupati Tanah Datar. Batusangkar sendiri berjarak lebih kurang 100 km dari pusat ibu kota Provinsi Sumatra Barat, Padang . Perjalanan ke batusangkar dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi, sepeda motor, mobil travel, dan bus umum. Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Istano Basa Pagaruyung dan membutuhkan penginapan tidak perlu khawatir., terdapat banyak pilihan di Batusangkar, mulai dari hotel atau wisma yang biasa dengan tarif 200-300 ribu-an permalam seperti Hotel Pagaruyung dan Hotel Yoherma, hingga hotel berbintang 4 yakninya Emersia Hotel yang tarifnya dua kali lipat dari hotel biasa dengan sejumlah fasilitas yang di tawarkan. Bagi wisatawan yang tidak memiliki kendaraan pribadi, dari penginapan yang ada di Batusangkar tersebut untuk menuju Istano Basa Pagaruyung dapat menggunakan jasa ojek biasa/pangkalan, sebab daerah ini belum ada ojek daring. Untuk tarif ojek tersebut tidaklah terlalu mahal berkisar antara Rp.10.000 hingga Rp.20.000 tergantung nego kita dengan tukang ojek tersebut. 


Jarak istano dengan pusat kota Batusangkar yang tidak jauh membuat waktu tempuh dari Batusangkar ke objek wisata tersebut hanya membuthkan waktu sekitar 10 menit. Untuk tarif masuk ke dalam kawasan Istano Basa Pagaruyung yaitunya 15.000 untuk dewasa, 7.000 anak-anak dan 25.000 bagi wisatawan manca Negara. Halaman dari istano ini cukup luas, bahkan di belakang istano juga terdapat lahan yang luas yang juga di pergunakan untuk bumi perkemahan. Fasilitas lain yang tersedia di objek wisata ini antara lain, mushola, toilet, dan klinik kesehatan. Sebelum masuk kedalam istano, sempatkanlah terlebih dahulu berfoto-foto di depan istano, atau di samping istano dengan latar belakang sawah dan bukit yang menjulang tinggi. 


Untuk masuk kedalam bangunan istano, pengunjung terlebih dahulu harus melepas alas kaki dan di tempatkan di tempat yang sudah di tentukan oleh petugas di depan pintu masuk. Pengunjung akan masuk menaiki anak tangga dan kemudian akan di suruh untuk mengisi buku tamu yang menjelaskan dari mana kita dan berapa rombongan. Selanjutnya petugas akan mempersilahkan pengunjung untuk melihat-lihat seluruh isi dalam istana. 


Istano ini memiliki tiga lantai. Di Setiap lantai terdapat pajangan berbagai macam benda-benda pusaka kebudayaam Minangkabau, miniatur, replika tempat tidur raja, Pakaian adat Minangkabau dan kain dengan corak khas Minangkabau. Pada lantai ke tiga, para wisatawan dapat melihat dengan jelas pemandangan Batusangkar, Gunung Marapi dan bukit-bukit yang berjejer dengan indahnya. Selama berada di dalam bangunan istana, pengunjung dilarang untuk makan-makan atau merokok. Pengunjung diperbolehkan makan-makan diluar bangunan istana karena terdapat beberapa penjual makanan di luar istana atau lebih tepatnya di dekat parkiran kendaraan yang berada persis di depan pintu masuk kawasan Istano Basa Pagaruyung. Harga makanan yang di tawarkan juga tidak terlalu mahal, sama seperti toko atau kedai harian biasa. Makanan yang dijual antara lain cemilan, minuman, serta nasi padang yang harganya Rp.15.000. Disekitaran parkiran kedaraan ini juga terdapat toko-toko penjual souvenir berupa miniature rumah gadang, gantungan kunci, dan baju kaos bergambar rumah gadang atau Istano Basa Pagaruyung. Harga dari miniature rumah gadang berkisar Rp.50.000 dan gantungan kunci berkisar Rp.10.000. Sedangkan baju kaos dapat dengan harga antara Rp.40.000 hingga Rp.80.000 yang tersedia berbagai ukuran. 


Selain menjadi tempat objek wisata, istano ini juga berfungsi untuk menyambut tamu kehormatan yang datang ke Kabupaten Tanah Datar seperti, pejabat pemerintah, menteri, dan juga presiden. Setiap tahunnya istano ini juga bersiap menyambut para pembalap sepeda event tour de singkarak yang di ajak makan bajamaba atau makan bersama di dalam bangunan istano sebelum ataupun sesudah pembalap berlomba. Even lomba balap sepeda tour de singkarak ini biasanya berlangsung di bulan Agustus atau September tiap tahunnya. Tiap tahunnya istano ini juga menjadi tempat penyelenggaraan Festival Budaya Minangkabau yang diselenggarakan pada bulan Desember tiap tahunnya. Festival ini menampilkan seluruh kesenian-kesenian yang ada di Kabupaten Tanah Datar. 


Jadi bagi anda yang berlibur ke Sumatra Barat, tidak lengkap rasanya kalau belum mengunjungi Istano Basa Pagaruyung yang merupakan pusat kebudayaan Minangkabau pada zaman dahulu. Bangunan yang besar dan megah yang di sebut juga dengan nama rumah gadang ini juga sering dikunjungi para pejabat dan tokoh nasional. Selain berfoto di istano ini, wisatawan juga bisa mengenal sejarah dan bentuk peninggalan sejarah kerajaan Pagaruyung pada masa lampau sehingga membuat kita cinta akan ragam budaya kita sendiri sebagai bangsa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.