Menikmati Kawa Daun, Minuman Tradisional yang Menyehatkan di Dangau Kawa

Pernahkah teman-teman mendengar minuman kawa daun atau mencobanya? Kalau teman-teman berkunjung atau jalan-jalan ke Sumatra Barat tidak ada salahnya untuk mencoba minuman yang bernama kawa daun ini. Sesuai dengan namanya kawa daun, minuman ini merupakan minuman tradisional Minangkabau yang terbuat dari bahan dasar daun kopi yang disangrai kemudian dicampur dengan air panas.


Menurut sejarahnya, minuman tradisional kawa daun ini sudah ada semenjak masa penjajahan belanda di Indonesia. Bangsa belanda yang datang ke Indonesia untuk memburu hasil rempah-rempah juga sampai ke wilayah Sumatra Barat. Sumatra Barat yang punya lahan subur membuat berbagai tanaman dan rempah rempah banyak tumbuh di daerah ini. Salah satu nya tumbuhan kopi. Tumbuhan kopi yang menghasilkan biji kopi merupakan komuditas yang bernilai tinggi kala itu sehingga para penjajah mengambil semua hasil kopi. Keadaan seperti itulah yang membuat rakyar pribumi Sumatra barat kala itu sulit untuk menikmati hasil buah kopi bahkan meminum minuma kopi, karena semuanya harus diserahakan kepada penjajah. Namun, rakyat tidak putus asa, mereka kemudian meracik sebuah minuman yang berbahan dasar dari daun kopi sehingga rakyat kala itu menyebutnya dengan kopi kawa daun atau kawa daun yang lebih dikenal saat sekarang ini. 


Untuk menikmati secangkir minuman tradisional kawa daun saat sekarang ini teman-teman dapat mengunjungi kedai Dangau Kawa yang berada di biaro tepatnya di jalan lintas Bukittingi-Batusangkar. Dangau Kawa ini berlokasi tidaklah jauh dari pusat kota Bukitinggi, berjarak kira-kira 7 km dari batas kota Bukittingi menuju arah Batusangkar atau Payakumbuh. Dangau Kawa ini buka setiap dari mulai dari pukul 13.00 wib hingga tengah malam. 


Dangau Kawa ini sudah berdiri kurang lebih 10 tahun. Lokasinya yang berada di tepi jalan lintas serta diareal persawahan kerap banyak disinggahi oleh orang-orang yang melintas baik itu masyarakat umum yang dalam perjalan, mahasiswa, ataupun orang kantoran yang bekerja ke luar kota. Mereka singgah untuk menikmati kopi kawa daun serta beristirahat sebelum melanjutkan kembali perjalanannnya. Fasilitas penunjang dari Dangau Kawa ini diantaranya ialah lahan parkir, mushola, serta toilet. Satu lagi yang menarik dari tempat ini ialah pemandangannya, jika cuaca cerah pada siang hari maka dari Dangau Kawa tersebut tampak dengan jelas gunung marapi, salah satu gunung tertinggi di Sumatra.


Dalam penyajianya, kawa daun ini terdiri atas dua varian, ada kawa daun biasa alias original ada juga kawa daun susu yakninya kawa daun yang dicampur dengan susu kental manis. Biasanya sajian hidangan kopi kawa daun ini selalu ditemani oleh berbagai jenis gorengan berupa gorengan pisang, bakwan, tahu, dan tempe goreng. Yang unik dari penyajian kawa daun ini ialah tempat cangkir minumannya. Minuman kawa daun tersebut tidak dihidangkan memakai gelas layaknya minum di café atau rumah makan, namun disajikan memakai batok kelapa. Batok-batok kelapa tersebut sudah dipilih dan dibersihkan sedemikan rupa yang kemudian dijadian sebagai alat penyajian minuman kawa daun pengganti gelas pada umumnya. Untuk harga, kawa daun original/biasa tersebut hanya Rp.3.000 dan kawa susu dengan harga Rp.6.000. Selain menu andalan tadi yakninya kawa daun original dan kawa daun susu plus ditambah hidangan pelengkap berupa gorengan, terdapat juga menu lainnya berupa kawa jahe dengan harga Rp.6.000. kawa telur dengan Rp.8000, teh manis dengan harga Rp.3.000 dan kopi hitam biasa Rp.4.000. 


Meminum kawa daun ini tentunya memiliki khasiat tersendiri sebab berasal dari daun kopi alami dan tanpa campur bahan pengawet lainya dalam pengolahannya. Salah satu khasiat nya ialah kawa daun ini memiliki antioksidan yang cukup tinggi dibanding daun the hijau sehingga dapat menangkal zat radikal bebas yang masuk kedalam tubuh serta memperkuat daya tahan tubuh. Jadi, teman-teman kalau berkunjung ke Sumatra Barat atau Bukittinggi silahkan mampir ke Dangau Kawa dengan menikmati minuman tradisional Minangkabau yang ditemani gorengan plus pemandangan hamparan sawah dan gunung marapi.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.