"Baju Milik" Pakaian Tradisional Perempuan Minangkabau di Nagari Padang Magek

Nagari Padang Magek terletak lebih kurang 10 km dari pusat Kota Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar. Nagari ini masuk ke dalam wilayah Kecamatan Rambatan. Hamparan sawah yang luas serta terdapatnya bukit-bukit kecil menjadikan alam Nagari Padang Magek tak kalah indah layaknya sebuah desa yang jauh dari pusat kota. Masyarakatnya masih menjalankan serta mempertahankan adat khas Nagari Padang Magek. Salah satu ciri khas dari Nagari Padang Magek ini ialah pakaian tradisional perempuannya, dimana pakaian dari daerah ini memberikan nuasa atau ciri yang khas yang berbeda dengan beberapa pakaian tradisional perempuan minangkabau yang biasannya. Pakaian tradisional Nagari Padang Magek ini dinamakan "Baju Milik"
"Baju Milik" pakaian tradisional khas Nagari Padang Magek
(Foto oleh Adhmi)

Identias perempuan Nagari Padang Magek
"Baju Milik" ya, begitulah nama dari pakaian tradisional tersebut. Sesuai dengan kata yang melekat pada nama tersebut yaitunya "milik" artinya baju atau pakain tradisional tersebut harus dimiliki oleh setiap keluarga yang ada di Nagari Padang Magek tersebut. Dengan memiliki baju milik tersebut artinya menandakan bahwa mereka merupakan anak Nagari Padang Magek atau identitas diri sebagai perempuan Nagari Padang Magek.
Perempuan Padang Magek memakai "Baju Milik" dan memegang "Kambuik Bajaik"
(Foto oleh Adhmi)

Makna yang terkandung
"Baju Milik" pakaian khas dari Nagari Padang Magek ini terdiri dari beberapa bagian, diantaranya tingkuluak, baju hitam, rok hitam, selendang dan ikat pinggang, serta "kambuik bajaik" atau semacam tas kecil yang digenggam. Tingkuluak atau penutup kepala dari Baju Milik ini terdiri dari 3 lapisan kain yang berwarna putih, merah dan hitam yang melambangkan kesucian, pembimbing, serta kekuatan yang tidak akan hilang oleh zaman. Baju dan rok dari pakaian ini berwarna hitam, yang menandakan gari keturunan matrilineal yang mempunyai perasaan menghargai sesama dan sopan santun dalam pergaulan. Kemudian adanya selendang dan ikat pinggang manandakan bahwa perempuan dapat menjadi penolong anak cucu. Adapun "kambuik bajaik" merupakan asesoris khas Nagari Padang Magek yang tersusun atas 4 warna, merah, kuning, hijau hitam yang menadakan adanyan 4 kata atau kato di minangkabau, yaitunya kato madaki, kato manurun, kato malereng, dan kato mandata.
Seluruh bagian dari "Baju Milik " memiliki filosofi/makna
(Foto oleh Adhmi)

Pesona 1000 "Baju Milik"
Dalam melestarikan serta mengenalkan budaya pakaian tradisional baju milik, pemerintah setempat dan Kabupaten Tanah Datar mengadakan festival baju milik agar lebih dikenal lagi oleh masyarakat sekitarnya atau bahkan masyarakat di luar Sumatra Barat. Tidak hanya itu beberapa agenda budaya dan pariwisata di Kabupaten Tanah Datar turut menampilkan perempuan Nagari Padang Magek lengkap dengan pakaian "Baju Milik". Gelaran festival memperkenalkan "Baju Milik" ini telah digeralar rutin beberapa tahun belakangan ini. Gelaran festival yang ditunggu-tunggu tentunya arak-arakan ratusan perempuan yang memakai "Baju Milik" ini yang kemudian diikuti juga dengan tarian tradisional daerah setempat.
Pawai arak-arakan perempuan memakai "Baju Milik"
(Foto oleh Adhmi)

Pakaian perempuan tradsional khas Nagari Padang Magek, Kabupaten Tanah Datar ini memang unik, dan beda dari yang lain. Itulah yang membuat hal tersebut menjadi identias dari Nagari Padang Magek itu sendiri. Meskipun demikian, "Baju Milik" memiki banyak filosfi dan makna yang terkandung didalamnya sesuai dengan nilai-nilai adat budaya Minangkabau, adat bersendikan syarak, syarak bersendikan kitabullah. "Baju Milik" ibarat pusaka perempuan Nagari Padang Magek yang terus diturun-temurunkan pada generas-generasi berikutnya. 
 

2 komentar:

  1. Jadi inget pelajaran zaman SMU di aceh, ada mata pelajaran kebudayaan. Kami belajar beberapa adat tarian dan baju daerah, kebanyakan yg daerah sumatera 😁. Termasuk ada sumatera barat yg dipelajarin budaya dan baju adatnya. Tapi jujur saya udh lupa mas, baru keinget lagi setelah baca ini 👍

    Suka sih baju adat baju milik ini, apalagi kombinasi warnanya yg ada hitam dan merah. Membuat bajunya terlihat ga monoton dr segi warna. 👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah bagus ya, sekarang masih dipelajari nggak ya pelajaran tentang adat dan budaya di SMA. Ini pakaian adat yang cukup unik dan menarik di minangkaba mbak agak berbeda dengan pakaian minang lainnya yang biasa kita lihat.

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.