Mengenal 3 Buah Tugu di Kawasan Puncak Gunung Marapi

Gunung Marapi merupakan sebuah gunung api aktif yang berada di Sumatra Barat atau tepatnya berada di 2 kabupaten. Sebahagian gunung masuk ke dalam wilayah Kabupaten Agam dan sebagian masuk ke dalam wilayah Kabupaten Tanah Datar. Sebuah gunung berapi yang aktif pastinya memberikan nilai plus dan nilai minusnya bagi masyarakat setempat dan masyarakat luas pada umumnya. Berbicara tentang minusnya, gunung marapi yang aktif pastinya sewaktu-waktu akan bisa meletus dengan dahsyat tanpa ada tanda-tanda terlebuh dahulu, selain itu adanya hal-hal mistis yang dipercaya masyarakat berkaitan dengan kawasan gunung marapi. Peristiwa yang baru ini terjadi pada 3 Desember 2023, gunung marapi erupsi hebat yang ditandai dengan gemuruh yang keras hingga radius puluhan kilometer yang diikuti dengan kepulan asap tebal dan awan panas yang membumbung tinggi. Peristiwa yang terjadi dengan cepat tersebut membuat jatuhnya puluhan korban jiwa yang pada saat itu berada di kawasan puncak gunung marapi. Duka mendalam bagi masyarakat Sumatra Barat dan sekitarnya dipenutup tahun 2023. Melihat ke belakang, tidak kali ini saja gunung marapi memakan korban. Setidaknya terdapat 3 buah tugu di kawasan puncak gunung marapi yang dijadikan sebagai sebuah penghormatan kepada para pendaki yang menjadi korban. Berikut 3 tugu yang terdapat di kawasan puncak gunung marapi.

Gunung Marapi difoto dari Batusangkar
(Foto oleh Adhmi)

Tugu Abel Tasman.
Bagi para pendaki, tugu abel ini tidak asing lagi. tugu ini berada persis ketika para pendaki akan mencapai kawasan puncak marapi. Tugu ini dijadikan banyak di jadikan pendaki untuk berfoto sebagai pertanda telah mencapai puncak gunung marapi, meskipun tidak sempat munuju puncak merpati yang jaraknya ratusan meter dari tugu abel ini. Sosok Abel Tasman sendiri merupakan seorang pendaki marapi, dimana ketika itu ia bersama rombongannya mendaki gunung marapi. Kondisi cuaca selama pendakian ketika itu cukup cerah, dan sampailah ia dan rombongan pendaki tersebut ke puncak merpati di gunung marapi. Namun, beberapa saat itu suasana mencekam, dari kawah terdengan bunyi gumuruh dan kemudian letusan yang sangat dahsyat. Lontaran material panas dari dalam kawah tersebut mengenai kepala Abel, sehingga ia tewas di tempat. Peristiwa naas tersebut terjadi pada tanggal 5 Juli 1992. Jasadnya kemudian baru dapat dievakuasi keesokan harinya oleh tim SAR yang dibantu oleh para pendaki dari gunung singgalang. Untuk mengenang kejadian tersebut maka dibangunlah sebuah tugu di kawasan puncak marapi dengan nama tugu Abel Tasman pada tanggal 5 Juli 1994, tepat 2 tahun setelah kejadian tersebut.

Tugu Abel 
(Foto oleh Adhmi)

Tugu dua belas/getrakoda
Getrakoda merupakan kelompok sispala SMAN 1 Batusangkar yang ketika itu melakukan pendakian ke gunung marapi melalui jalur selatan atau jalur yang berada di Simabur, Kecamatan Pariangan. Kelompok tersebut terdiri atas 12 orang. Seperti yang diketahui, jalur selatan ini merupakan jalur yang sangat ekstrim menuju kawasan puncak gunung marapi, hutan yang lebat, serta adanya hutan larangan. Di tengah-tengah perjalanan rombangan tersebut terpisah. Mereka seolah kehilangan arah dan pada akhirnya mereka tersesat dikawasan hutan gunung marapi. Kejadian ini membuat rombongan pada akhirnya kekurangan logistik, kedinginan, hingga hipotermia. Keadaan ini membuat beberapa anggota kelompak menjadi korban bahkan ada yang jatuh ke jurang ketika hendak mencari jalan dan pertolongan. Kejadian naas ini terjadi pada tanggal 19 November 1999. Ketika itu banyak masyarkat mengaitkan peristiwa ini dengan kejadian-kejadian mistis yang terdapat di kawasan hutan gunung marapi. 4 orang menjadi korban, untuk mengenang kejadian tersebut maka dibangun tugu 12 pada tanggal 19 November 2009, yang berada tepat di jalur akhir pendakian dari jalur yang dilewati kelompok tersebut.

Dinding kawah di puncak gunung marapi
(Foto oleh Adhmi)

Tugu pak guru
Pak guru, atau dipanggil dengan nama Mulzafri, merupakan seorang guru les Bahasa Inggris di Kawasan Bukit Apit, Kota Bukittinggi. Selain sosok pengajar, beliau juga merupakan pemandu wisata yang sangat terkenal ketika itu. Banyak wisatawan asal manca-negara yang telah dipandunya guna menjelaskan pariwisata Sumatra Barat dan Bukittinggi pada khusunya. Pada tanggal 26 April 2015, Mulzafri memandu turis untuk melalukan pendakian ke kawasan puncak gunung marapi. Namun naas, menjelang 100 meter menuju puncak merpati, beliau terkena serangan jantung dan meninggal seketika itu juga. Untuk mengenang sosok beliau, kelompok pencinta alam membangun sebuah tugu memorial Mulzafri atau disebut juga dengan tugu pak guru pada tanggal 26 April 2016.

Tugu memorial pak guru
(Foto oleh Adhmi)

Jadi, itulah tiga buah tugu yang berada di kawasan puncak gunung marapi, Sumatra Barat. Setiap tugu memiliki kisah tersendiri. Posisi tugu Abel dengan tugu pak guru tidak lah berjauhan. Sedangkan tugu 12 berada cukup jauh dari kedua tugu tesebut sehingga jarang diketahui oleh para pendaki. Inilah gunung marapi, gunung yang juga memiliki cerita tragis di dalamnya.



2 komentar:

  1. Duuuuh bacanya sedih dan merinding. Gunung memang penuh misteri ya mas. Mau berhati2 banget pun, kalo alam memang ingin mengeluarkan isinya, mana bisa kita tahan. Aku sampai browsing utk baca kisah lengkap Abel Tasman. Tapi mungkin Krn kejadiannya 1992, internet juga blm marak, jadi ceritanya banyak diulang, dan foto beliau juga ga ada. Tapi semoga semua yg menjadi korban diterima amal ibadahnya, dan keluarganya bisa ikhlas dan sabar 😭

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak, saya yang dari kecil hingga saat ini sudah beberapa kali melihat gunung marapi erupsi mbak, memang kalau dia erupsi besar itu langsung tiba-tiba saja. kita sama-sama berdoa untuk para korban agar mendapat tempat terbaik disisi-nya.

      Hapus

Diberdayakan oleh Blogger.