Melihat Dokumentasi Minangkabau Masa Lampau di PDIKM Padangpanjang

PDIKM merupakan singkatan dari Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau. Lokasinya berada di kota Padangpanjang, provinsi Sumatra Barat. Dibalik keindahan alamnya, terdapat cerita sosial dan budaya masyarakat Minangkabau yang merupakan etnis terbesar yang mendiami Sumatera Barat. Masyarakat Minangkabau juga dikenal dengan adat budayanya yang kental, bahkan tradisi-tradisi masa lampau masih dipertahankan sampai saat sekarang ini. Kehidupan sosial masyarakat Minangkabau dimasa lampau tersebut sempat terabadikan oleh lensa-lensa kamera foto para penjajah kolonial yang berkuasa di Sumatra Barat ketika itu. Tidak hanya itu, dimasa itu juga beredar beberapa majalah, koran atau surat kabar baik yang dikeluarkan oleh rakyat pribumi maupun oleh kaum kolonial sendiri. Maka, untuk melihat dokumentasi dan arsip yang berhubungan dengan Minangkabau tersebut, teman-teman sangat direkomendasikan untuk berkunjung ke PDIKM Padangpnjang.
Bangunan PDIKM Padangpanjang
(Foto oleh Adhmi)

Saat sekarang ini PDIKM sendiri dikelola oleh pemerintah kota Padangpanjang dalam hal ini dibawah Dinas Pariwisata Kota Padangpanjang. Sebelum diambil pengelolaannya oleh pemerintah daerah, tempat ini dahulunya bernama Yayasan Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau. Yayasan ini didirikan oleh salah seorang tokoh pendidikan di Sumatra Barat. Pendirian Yayasan ini guna mengumpulkan koleksi-koleksi dokumentasi baik itu berupa foto, audio, maupun juga naskah-naskah kuno yang terdapat di Minangkabau. Hal tersebut dikarenakan kebanyakan dokumentasi-dokumentasi tersebut terbilang banyak di bawa oleh kolonial Belanda kala itu dan menjadi koleksi di universitas leiden, Belanda.

Lokasi
Tidak lah susah untuk teman-teman yang berniat berkunjung ke PDIKM Padangpanjang ini. Lokasinya berada di kelurahan Silaiang Bawah, kecamatan Padangpanjang Barat, kota Padangpanjang. Lokasinya juga tidak jauah dari jalan utama Padangpanjang menuju Padang. Kalau teman-teman berangkat dari Bandara Internasional Minangkabau, dapat langsung memesan taksi konvensional maupun taksi online. Namun kalau dari kota Padang, teman-teman punya banyak alternatif kendaraan transportasi umum. Beberapa bus umum asalkan dengan trayek Padang-Bukitinggi atau Padang-Batusangkar. Bus-bus tersebut diantaranya bus tranex, po sarah, po ayah, sinarmar, po yanti, po batusangkar. Bus-bus tersebut pastinya akan melewati Padangpajang dengan tarif hanya antara Rp.15.000 hingga Rp.20.000. teman-teman mesti turun di gerbang PDIKM. Dari gerbang teresbut teman-teman harus berjalan kaki sekitar 500 meter untuk sampai ke PDIKM tersebut.
Suasana halaman depan PDIKM
(Foto oleh Adhmi)

Suasana 
Pengujung dari PDIKM tidak hanya warga local, banyak juga dari warga asing terlebih warga Malaysia yang juga memiliki budaya dekat dengan Minangkabau yakninya negeri Sembilan Malaysia. Tempatnya ini pastiya akan membuat ilmu pengetahun teman-teman tentang kebudayaan Minangkabau akan bertamabah, apalagi juga melihat foto-foto lawas bangunan serta kehidupan masyarakat pada masa lampau. Tidak hanya itu, PDIKM ini memiliki halaman yang luas, teman-teman bisa berjalan mengelilingi halaman tersebut sambil menikmati hijaunya pemandangan pepohonan dan bukit-bukit sekitarnya. Suasanya tersebut akan terasa indah ketika diabadikan dengan kamera, apalagi berfoto di depan halaman PDIKM dengan latar belakang banguanan PDIKM yang berbentuk rumah gadang. Selain bangunan utama PDIKM tersebut, terdapat juga beberapa fasilitas berupa mushola, toilet dan gazebo. Untuk menikmati kesemuanya tersebut tidak lah mahal. tiket masuk bagi orang dewasa Rp.5.000, anak-anak Rp.3.000. Kalau kita bawa kendaraan maka parkir roda dua Rp.2.000, parkir roda empat Rp.4.000, mini bus Rp.5.000 dan bus besar Rp.10.000. tempat ini biasanya buka setiap hari dimulai dari pukul 7.00 wib sampai pukul 17.00 wib. Di dalam kawasan ini juga terdapat para penjual oleh-oleh berupa gantungan kunci, makanan tradisional seperti keripik sanjai, rendang telur dan juga kopi bubuk kopi tradisional.
Beberapa koleksi di PDIKM
(Foto oleh Adhmi)

Penginapan disekitar
Bagi yang membutuhkan penginapan, terdapat beberapa penginapan yang ada disekitar kawasan PDIKM ini. Penginapan atau hotel tersebut berjarak cukup dekat dengan kawasan PDIKM. Hotel tersebut diantara, hotel Aulia dengan tarif berkisar Rp.250.00-350.000 permalam dengan fasilitas free wifi dan sarapan. Hotel ini sangat dekat dengan PDIKM, berjarak hanya 300 meter, jadi dapat ditempuh dengan berjalan kaki dari penginapan menuju lokasi. Selain itu penginapan atau hotel yang dekat dengan pdikm ini ialah hotel flamingo dengan tarif Rp160.000-350.000 permalam dengan fasilitas free wifi dan sarapan. Jadi tempat ini atau pusat dokumentasi dan informasi kebudayaan minangkabau ini sangat cocok bagi teman-teman kunjungi jikalau berlibur ke Sumatra Barat. 
Suasana PDIKM yang asri
(Foto oleh Adhmi)

Lokasinya yang sangat mudah dicapai dan juga tersedia beberapa penginapan terdekat dari lokasi nya membuat teman-teman akan nyaman berliburan. Tiker masuk yang tergolang murah serta dilokasi juga terdapat penjual oleh-oleh yang akan langsung teman-teman bawa pulang untuk buah tangan. Dan jangan lupa mengabadikan foto di depan halaman PDIKM dengan berlatar bangunan khas rumah adat Minangkabau. Selain itu yang paling penting ilmu pengetahuan teman-teman akan bertambah dengan mengenal dokumentasi kebudayaan Minangkabau masa lampau.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.