Menikmati kue Singgang Bika di Tepian Telaga
Mendengar kata kue singgang mungkin kita akan bertanya-tanya seperti apa bentuk dan rasanya kue tersebut. Hal itu mungkin hanya berlaku bagi orang yang tinggal di luar Sumatra Barat. Bagi masyarakat Sumatra Barat mendengar kue singgang atau lebih popule]rnya disebut juga dengan kue bika rasanya sudah tidak asing lagi sebab rata-rata di setiap pasar di kota-kota dan kabupaten terdapat para penjual yang menjual kue ini. Jadi kue singgang bika ini merupakan salah satu kudapan tradisional Minangkabau, Sumatra Barat.
Kue singgang bika
(Foto oleh Adhmi)
Kue singgang bika
Kue singgang bika ini sekarang sudah menjadi salah satu tujuan wisata khususnya bagi wisatawan yang ingin berwisata kuliner di Sumatra Barat. Para turis yang berkunjung tentunya akan merasa penasaran bagaimana rasanya kudapan tradisional asal Minangkabau ini yang sudah ada semenjak zaman pendudukan Belanda di Indonesia. Tak heran, beberapa televisi swasta nasional pernah meliput pembuatan dan langusng mencicipi kue singgang bika ini. Tidak hanya sebatas media lokal, bahkan media asing pun pernah melakukan liputan juga berkaitan dengan kue ini mulai dari pembuatan hingga merasakan kue yang sudah masak tersebut. Salah satu media asing terkenal yang pernah meliput kue singgang bika ini ialah National Geographic Channel.
Kue singgang bika ini memiliki daya tarik tersendiri, yang membuat banyak orang ingin merasakan rasanya. Selain itu segala proses pembuatan dari awal hingga akhir dilakukan dengan cara yang masih sangat tradisional. Hal tersebutlah yang menjadikanya suatu nilai lebih dari pembuatan kue-kue yang lainnya. Bahan-bahan utama kue singgang bika ini ialah tepung beras, garam, gula, santan kelapa, dan parutan kelapa. Olahan bahan tadi ditambah dengan parutan kelapa yang menyatu kedalam kue membuat rasanya semakin enak dan membuat mulut tidak akan berhenti mengunyahnya. Selanjutnya, salah satu yang menjadi ciri khas dari kue singgang bika ini ialah setiap potong kue dilampisi atau dialasi oleh dedaunan. Daun-daunan yang biasa dipakai untuk alas kue singgang bika ini diantaranya daun waru, daun pohon jati, atau daun pisang.
Kue singgang bike dan minuman kawa daun
(Foto oleh Adhmi)
Proses pengolahan kue
Dalam proses pembuatan kue singgang bika ini, adonan yang telah diolah tersebut di masak atau di bakar dengan mengunggunakan kayu bakar. Kue akan ditaruh diatas tungku api kayu bakar yang menyala dengan sangat panas. Semenjak dari zaman dahulu para penjual tetap mempertahankan cara memanggang kue singgang bika dengan tungku kayu bakar sebab cita rasa yang dihasilkan dari pemanggang tungku kayu bakar lebih mengasilkan tekstur kue yang lebih lembut dan gurih dibandingkan dengan kue yang dipanggan di dalam oven. Dalam pemanggangan kue singgang bika ini tidak lah memerlukan waktu yang lama. Biasanya kalau bentuk kue yang sedang di panggang tadi sudah berubah warna dari putih ke warna yang agak kekuning-kuningan maka kue tersebut telah bisa dikatakan matang dan langsung bisa disantap, sebab kue ini akan terasa tekstur enaknya ketika kue tersebut masih baru atau baru keluar dari tungku api kayu bakar tadi.
Tempat pemanggangang kue singgang bika
(Foto oleh Adhmi)
Menikmati kue dengan memandang alam
Salah satu tempat yang cocok untuk menikmati kue singgang bika ini ialah di tepian sebuah telaga di Koto Baru, jalan lintas Padang-Bukitinggi. Disana terdapat kedai bika dengan nama Bika Tapi Talago. Kawasan ini berada pesisis di kaki gunung marapi, Sumatra Barat. Pengunjung dapat menyantap kue singgang bika sambil memandang telaga dengan suasana yang cukup tenang. Tidak hanya itu, jika cuaca cerah kita akan dapat melihat dengan jelas puncak gunung marapi, namun karena daerah ini merupakan dataran tinggi, udara disini sangat dingin dan sering berkabut. Harga kue singgang ini cukup murah, yaitunya Rp.3000 per kue. Walaupun harganya cukup murah namun kalau sudah menyantapnya membuat kita akan mau nambah lagi dan lagi. Biasanya menyantap kue ini ditemani juga dengan minuman tradisional Minangkabau yaituya minuman kawa daun. Harga minuman tersebut ialah Rp.6000. Selain itu juga tersedia minuman kemasan atau kalengan lainnya di tempat ini.
Suasana telaga ketika menikmati kue singgang bika
(Foto oleh Adhmi)
Jadi, bagi teman-teman yang berkunjung ke Sumatra Barat tidak ada salah nya mencoba kudapan tradisional Minangkabau ini yaitunya kue singgang bika. Selain menyantap kue ini, teman-teman juga dapat melihat proses pembakaran kue singgang ini secara langsung yang di bakar menggunakan tungku kayu.. Rasanya yang enak dan harganya yang murah ditambah dengan pemandangan sebuah telaga yang tenang yang berada di kaki gunung marapi, membuat pengunjung akan berlama-lama duduk untuk menikmati keseluruhannya.
Tidak ada komentar: